Ruang Bacaku

“The ink of a scholar is holier than the blood of a martyr. A man reading is handsome in the sight of God. So learn to read. And when you have learned, teach !”. That is the Wisdom of Mohammad. This room is dedicated for those who love to read and teach

My Photo
Name:
Location: Tokyo, Japan

Economist, Philosopher, Food Lover. Lives in Tokyo, Japan.

Monday, May 22, 2006

Pak Tua yang Tak Mudah Menyerah

Ini salah satu buku tipis favorit saya. Sebuah kisah sederhana yang digambarkan oleh Ernest Hemingway dengan sangat baik. The Old Man and The Sea (Si Tua dan Laut). Buku ini berkisah tentang seorang nelayan tua dari Kuba dan perjuangan besarnya: sebuah perjuangan dalam menangkap ikan marlin besar di Gulf Stream. Hari demi hari, bulan demi bulan, dilalui pak tua menantang ombak dan badai mencari ikan marlin besar. Keberanian pak tua dalam perjuangan mengalahkan ikan marlin yang besar digambarkan Hemingway sebagai sebuah tema abadi tentang keberanian dalam menghadapi kekalahan dan kemenangan. Sungguh menarik bagaimana Hemingway menceritakannya. Setelah melalui perjuangan panjang, nelayan tersebut akhirnya berhasil menangkap ikan marlin yang besar.

Namun dalam perjalanan pulang, ia diserang oleh ikan hiu. Ia melawan dan memberontak. Ikan hiu itupun mencaplok dan menggerogoti daging marlin hasil tangkapannya. Akhirnya nelayan itu hanya bisa pulang membawa tulang belulang ikan marlin. Tapi pak tua tidak sedih. Ia tetap dapat bangga kembali ke rumahnya. Bukan hasil yang ia cari. Tapi perjuangan, kebulatan tekad, dan semangat pantang menyerah, itulah yang ia tunjukkan. Kisah ini sungguh menginspirasi kita semua dalam bekerja. Kadang kita kerap terlalu fokus pada hasil. Bahkan kita ingin mencari jalan pintas menuju hasil. Kerja keras, pasang surut, kekalahan, adalah hal-hal yang kita kurang sukai. Padahal itu adalah jalan hakiki dalam memaknai arti sebuah kerja, dan tentu, kehidupan itu sendiri.