Makan, Berdoa, dan Cinta
Elizabeth Gilbert, dalam kata-katanya, adalah tipe orang yang merasa ditakdirkan untuk hidup di Bali selama beberapa bulan. Dia adalah wanita yang menarik, blonde, senang bepergian, dan senang kepada hal-hal yang bersifat spiritual. Pada usia 34, Gilbert melewati masa yang sulit dalam hidupnya. Ia mengalami perceraian yang menyakitkan. Iapun memutuskan untuk mengambil gaya Diane Lane dalam "Under the Tuscan Sun, pergi selama setahun untuk travelling. Dia mengunjungi Italia untuk mengeksplorasi kenikmatan-kenikmatan dunia, ke India untuk belajar cinta kasih spiritual, dan ke Indonesia, entah untuk apa, pokoknya ia hanya mau melihat apa yang dilakukan orang di Indonesia. Setelah itu ia akan menulis sebuah memoar yang menyenangkan untuk dibaca. Itulah buku yang diberi judul "Eat Pray Love" (Viking; 352 halaman).
Di Roma, dia menambah berat badan 10 kilogram. Setiap hari menikmati Italian pizza--dan mempelajari seni mistis, "the beauty of doing nothing." Di India, ia belajar meditasi. Di Bali dia belajar dari seorang bijak, dan akhirnya ia menemukan kedamaian bersama seorang pria muda asal Brazil bernama Felipe.
Tapi, yang mungkin mengejutkan, adalah kisah Gilbert di bagian mengenai Doa. Ia menceritakan bagaimana ia belajar dan berjuang menemukan dirinya sendiri dan kedamaian. Membaca kitab-kitab berbahasa Sansekerta, meditasi di tengah gigitan nyamuk, adalah tahap-tahap yang dilaluinya untuk mencapai Nirvana. Diapun memahami seperti apa surga itu dalam meditasinya: "You may return here once you have fully come to understand that you are always here."
Di Roma, dia menambah berat badan 10 kilogram. Setiap hari menikmati Italian pizza--dan mempelajari seni mistis, "the beauty of doing nothing." Di India, ia belajar meditasi. Di Bali dia belajar dari seorang bijak, dan akhirnya ia menemukan kedamaian bersama seorang pria muda asal Brazil bernama Felipe.
Tapi, yang mungkin mengejutkan, adalah kisah Gilbert di bagian mengenai Doa. Ia menceritakan bagaimana ia belajar dan berjuang menemukan dirinya sendiri dan kedamaian. Membaca kitab-kitab berbahasa Sansekerta, meditasi di tengah gigitan nyamuk, adalah tahap-tahap yang dilaluinya untuk mencapai Nirvana. Diapun memahami seperti apa surga itu dalam meditasinya: "You may return here once you have fully come to understand that you are always here."
<< Home